Ramai- Ramai Melirik Budi Daya Jangkrik
Minggu, 09 September 2012
0
komentar
Budi daya itu banyak dilakukan karena waktu yang dibutuhkan untuk produksi telurnya hanya ± 2-4 minggu. Sedang untuk produksi sebagai pakan ikan, burung maupun untuk dibuat tepung, hanya 2-3 bulan.
Jangkrik betina mempunyai siklus hidup ± 3 bulan, sedangkan jantan kurang dari 3 bulan. Dalam siklus hidupnya, Jangkrik betina mampu memproduksi lebih dari 500 butir telur.
Harga Jangkrik di pasaran, untuk jenis kalung dan alam berkisar Rp 45.000-Rp70.000/karung dengan bobot sekitar 1.2 kg/karung. Jangkrik alam lebih mahal daripada jangkrik budi daya.
Ada lebih dari 100 jenis di Indonesia. Yang banyak dibudi dayakan saat ini Gryllus mitratus (kalung) dan Gryllus testaclus untuk pakan ikan dan burung.
Kedua jenis ini dapat dibedakan dari bentuk tubuhnya, di mana Gryllus mitratus wipositor-nya lebih pendek. Disamping itu, Gryllus Mitratus mempunyai garis putih pada pinggir sayap punggung, serta penampilannya yang tenang.
Penyebaran jangkrik di Indonesia merata, namun di kota-kota besar yang banyak penggemar burung dan ikan, sejalan dengan berkurangnya jangkrik yang ditangkap dari alam, mulai dicoba membudi dayakan jangkrik alam.
Jangkrik segar, baik untuk pakan burung berkicau seperti poksay, kacer dan hwambie serta untuk pakan ikan, baik juga untuk pertumbuhan udang dan lele dalam bentuk tepung.
Budi Daya
Lokasi untuk budi daya jangkrik, harus tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara baik, serta jauh dari kebisingan. Selain itu, tidak terkena sinar matahari langsung, bebas dari gangguan predator, dan jauh dari kandang ayam.
Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan malam hari, maka kadangnya diletakkan di tempat teduh dan gelap.
Untuk menjaga kondisi yang mendekati habitatnya, dinding kandang diolesi lumpur dan diberi daun-daun kering untuk tempat persem-bunyian, di samping untuk menghindari kanibalisme dari jangkrik.
Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya dilapisi lakban keliling agar jangkrik tidak merayap naik sampai ke luar kandang. Di salah satu sisi dinding kandang dibuat lubang yang ditutup kasa untuk sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembaban kandang.
Untuk kotak pemeliharaan jangkrik, tidak ada ukuran yang baku. Yang penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasinya.
Kandang jangkrik biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan panjang 120-200 cm. Kotak kandang dapat dibuat dari kayu dengan rangka kaso, namun untuk menghemat biaya, dinding kandang dapat dibuat dari tripleks.
Kandang biasanya dibuat bersusun, dan paling bawah mempunyai minimal empat kaki penyangga. Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak dan serangga lain, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk berisi air, minyak tanah atau juga vaseline yang dilumurkan di tiap kaki penyangga.
Pembibitan
Bibit jangkrik yang biasa dikembangbiakkan harus sehat, tidak cacat dan umur 10-20 hari. Calon induk jangkrik yang baik adalah yang berasal dari alam bebas, karena memiliki ketahanan tubuh lebih baik.
Kalaupun induk betina tidak didapat dari tangkapan, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan pejantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.
Ciri-ciri indukan jangkrik, yang betina sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap dengankedua kaki belakang masih lengkap, sehingga bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat.
Badan dan bulunya hitam mengkilap. Sebaiknyapilih induk yang besar dengan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang. Sementara pejantan selalu me-ngeluarkan suara mengerik dengan permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang serta tidak mempunyai ovipositor di ekor.
Perawatan jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari, harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat pesat.
Sehingga kalau makanan kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal, memakan anakan yang lemah. Selain itu, perlu juga dikontrol kelembaban udara serta binatang pengganggu, yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa dan laba-laba.
Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang biasa diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta diberikan bergantian setiap hari.
Sampai saat ini pembiakan jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawinkan induk jantan dan betina, sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara caesar. Namun risiko dengan cara caesar induk betinanya berisiko mati dan telur yang diperoleh tidak merata tuanya, sehingga daya tetasnya rendah.
Induk dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila diberi makanan bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan khusus yang diberikan pada induk jangkrik, antara lain bekatul, jagung, ketan item, tepung ikan, kuning telur bebek, kalk dan kadang-kadang ditambah dengan vitamin.
Jangkrik biasanya meletakkan telur di pasir atau tanah. Jadi di dalam kandang khusus bias disiapkan pasir yang dimasukkan di piring kecil sebagai sarana bertelur.
Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan agar tidak dimakan induknya kemudian kandang bagian dalam disemprot larutan antibiotik (cotrymoxale).
Dalam satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur, di mana satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir.
Selama proses ini berlangsung, warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot setiap hari dan telur harus dibolak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas sekitar 4-6 hari.
Pemeliharaan
Untuk pakan jangkrik, bagi anakan umur 1-10 hari diberi Voor yang dibuat dari kacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah vase ini, anakan dapat mulai diberi sayur-sayuran di samping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik yang sedang dijodohkan, diberi pakan sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong serta timun, karena kandungan airnya tinggi.
Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan antara lain bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk dan beberapa vitamin yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu. Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yang sering mengganggu adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak dan ular.
Untuk menghindari infeksi oleh jamur, makanan dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur harus dibuang.
Peternak jangkrik dapat memperoleh dua hasil utama yang nilai ekonomisnya sama besar, yaitu telur yang dapat dijual untuk peternak lain dan jangkrik dewasa untuk pakan burung dan ikan. (Dedy Winarto SPt MSi PNS, Pembimbing Peternakan di Lapas Terbuka Nusakambangan-12) (/)
sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/09/07/197891/Ramai-Ramai-Melirik-Budi-Daya-Jangkrik
Ramai- Ramai Melirik Budi Daya Jangkrik
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Ramai- Ramai Melirik Budi Daya Jangkrik
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://cintafido.blogspot.com/2012/09/ramai-ramai-melirik-budi-daya-jangkrik.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar